
Prof. Hasjim Djalal Pusat Studi Asia Tenggara (PSAT)
Asia Tenggara berada di persimpangan strategis dunia dan telah menjadi salah satu kawasan yang paling konsekuensial di dunia. Asia Tenggara telah menjadi rumah untuk 700 juta jiwa per tahun 2025 dan kawasan ini menyumbangkan sekitar 8,09% dari total populasi dunia dan persentase yang sama untuk pertumbuhan ekonomi dunia.
Kawasan ini menjadi strategis karena secara geografis, politis, ekonomi, dan militer mempengaruhi stabilitas Asia-Pasifik dan lebih luas lagi kawasan Indo-Pasifik. Asia Tenggara juga tempat dari wilayah Laut Cina Selatan yang telah menjadi sengketa berdekade-dekade lalu dan kini menjadi panggung kontestasi geopolitik kekuatan besar. Luat ini kaya akan sumber daya perikanan dan energi. Wilayah lautnya seluas 3,5 juta kilometer persegi atau seluas atau tidak lebih besar sedikit dari daratan India dan sepertiga lalu lintas pelayaran dan perdagangan dunia melewati Laut Cina Selatan.
Tidak heran wilayah laut ini menjadi sengketa dan tempat kulminasi kepentingan geopolitik, ekonomi, dan keamanan - Brunei Darussalam, Filipina, Malaysia, Viet Nam, Tiongkok dan Chinese-Taipei (Taiwan) adalah pihak besengketa di Laut Cina Selatan dan Indonesia bukan dan tidak pernah menjadi pihak bersengketa di wilayah tersebut.
Lokasi geografis yang strategis dan Laut Cina Selatan sebagai titik panas geopolitik membuat studi tentang Asia Tenggara menjadi selalu penting dan bermanfaat bagi Indonesia. Untuk itulah PSAT hadir sebagai organisasi independen yang mendedikasikan diri untuk mempelajari Asia Tenggara dan juga berfokus dalam membangun dialog dan kerjasama antara masyarakat Asia Tenggara, Tiongkok, dan Chinese Taipei untuk urusan Laut Cina Selatan melalui Workshopnya.


Melalui Workshop tersebut, banyak kelompok kerja (PokJa) atau Working Group (WG) dibentuk dan banyak kerjasama teknis non politis dilakukan dengan partisipasi sepuluh negara ASEAN, RRT, dan Chinese Taipei. Workshop ini bertujuan untuk membangun rasa saling percaya (trust) dan kepercayaan diri (confident) antar peserta agar terwujudnya kawasan yang stabil dan damai terlepas dari sengketa yang masih berlanjut.
Melalui Workshop tersebut, banyak kelompok kerja (PokJa) atau Working Group (WG) dibentuk dan banyak kerjasama teknis non politis dilakukan dengan partisipasi sepuluh negara ASEAN, RRT, dan Chinese Taipei. Workshop ini bertujuan untuk membangun rasa saling percaya (trust) dan kepercayaan diri (confident) antar peserta agar terwujudnya kawasan yang stabil dan damai terlepas dari sengketa yang masih berlanjut.
Visit Workshop
Struktur Organisasi
Ketua/Pembina
Duta Besar Dr. Dino Patti Djalal
Pengawas
Duta Besar Iwan Wiranataatmadja
Ketua/Pengurus
Indy Mizani Mahendra Djalal
Sekretaris
Calvin Khoe
Bendahara
Kimberly Maeveline Ruslim
Program
Alfani Puteri Pertiwi
Program and Research
Han Kyeol Kim
©Copyright 2025 - Hasjim Djalal's Archives